Penguasa lupa diri
Semua sudah tau di jadikan semua berpasang pasangan. Ada siang ada malam, Ada kaya dan miskin, ada tua ada muda, ada laki-laki ada perempuan, ada pemimpin ada yang du pimpin, ada penguasa dan yang di kuasai.
Pernahkah kita berfikir apa sebenarna tujuan hidup ini, dengan segala aktifitas dan tingkah laku yang ada.
setiap mahluk memiliki kebutuhan, namun apakah cara yang digunakan untuk mendapatkan kebutuhan itu sudah normal dan berkemanusiaan.
Seperti yang terjadi di setiap negri pada saat ini wabah, dan bencana. Dimana letak kecerdasan manusia menyikapinya. Pernahkah kita merenung semua yang terjadi adalah ulah kita sendiri.
Kapan kita akan mengalami kemerdekaan, kapan kita akan mengalami ketenangan,
Kapaan kita akan mengalami keamanan.
Pertanyaannya kapan.
Semua itu tak akan terjadi jika masih ada pemimpin yang cerdas namun jelmaan iblis.
Bayangkan saja dengan perkara pajak yang membabi buta.
Korupsi yang menjadi budaya turun temurun.
Pintar sih tapi membodohkan orang
Semuannya pemimpin pada zaman ini sama saja dengan sebelumnya, mementingkan keamanan fasilitasnya masing masing.
Tak ada pemimpin yang mencontoh baginda nabi muhammad saw. Beliau rela mengikat perutnya, dan memberikan makanan yang ia miliki untuk sesamanya. Coba bandingkan dengan pemimpin sekarang. Boro boro nahan makan demi rakyat, dia malah pesan ama koki makanan kesukaannya. Belum lagi menikmati fasilitas mewah, udah pasti asik donk, lah kita rakyat cuma terngangak liat dia nikmatin itu semua. Dima letak pemerataan ekonominya oi,... Lu pemimpin manusia, apa pemimpin iblis.
Kalo pemimpin yang asli dia ikut merasakan penderitaan rakyat. Rakyat gak makan, dia ikut gak makan, rakyat jalan kaki, dia ikut jalan kaki, rakyat rumah gubuk, ya dia juga istana gubuk.
Bukannya ngiri jadi pemimpin tu yang peka dan adil donk.
Ini liata sekarang pajak menjadi jadi demi fasilitas mereka, mau buat usaha pajak dulu bos, mau buat produk pajak dulu bos, mau beli produk pajak dulu bos, bantuan pajak dulu bos, kirim mengirim pajak dulu bos, sakit pajak dulu bos, makan pajak dulu bos, mati pajak dulu bos, gak ada duit pajak dulu bos,
Contoh beras, benihnya di jual dipajak, kamu beli di pajak, tanah tempat nanam padinya di pajak, jadi nasi, nasi kamu jual dipajak, kamu beli di pajak, izin usaha jual beras jual nasi di pajak, mau apa apa harus izin dulu udah itu keluar uang lagi, pikir donk orang lagi gak ada uang gimana mau urus izin, emangnya kamu tuhan yang punya segalanya harus izin dulu. perkara pajak ini gak ada habisnya, yang tau detai pajak memajak ini tanya pak konsuktan
Pernah gak liat pengemis ngemis di istana,gak pernah kan, ya iyalah depan pintu gerbang udah dicegat.
Saya berharap gak ada miskin dan kaya semuanya sama. Gak ada yang satu tidur di gubuk, yang satu tidur di istana. Itulah adil yang sebenarnya.
Udah bencana masih ajak punya kesempatan buat korupsi. Maling ayam bonyok. Yang korupsi dijaga ajudan. Kerennya.
Mereka telah buta akan sesamanya, naik mobil mewah lambai lambai tangan lewat di rumah orang miskin. Orang miskin liat dia lewat dada dada. Memang keren pemeimpin sekarang.
Sekali kali pemulung tu bajunya kasik ac. Jagan ruangan kau jak di kasik ac.
Kalo kau terlahir jadi pemulung mau ke di gitukan.
Punya mata tapi tak melihat.
Punya telinga tapi tak mendengar.
Punya hati tapi tak merasa.
Punya akal tapi tak berfikir.
Nafsu adalah tuhannya.
Komentar
Posting Komentar